Jejak Cinta
Merenung di malam yang hampa
Berpijak aku di awan
mendungnya
Menghitung denyut-denyut napasku
Bersama jejak cinta yang enggan kutinggalkan
Merenung di relung yang sepi
Dengan hatiku yang kian merintih
Menikmati gelapnya hidup ini
Dan merindu cahaya terang hari
Waktu telah mendampingiku
Terlihat bosan, saat aku masih memendam sejuta cinta untukmu
Aku yang masih terjaga dalam perjuangan ini,
Terasa rapuh dan hilang jejak
Sekian lama aku berdiri tegak
Meminta belas kasihmu yang kurasa sulit
Meminta cintamu yang kurasa pedit
Hanya untuk membalas tulusnya perasaan ini
Aku tenggelam dalam kesendirianku
Menatap hari dengan rasa beryukur setiap aku rindu
Bersabar dalam indahnya mimpiku
Tak menentu dalam kekosongan harapanku
Bersandar dalam tiang yang goyang
Berjuang memendam dalam rasa sayang
Tapi wajahku dalam dirimu tak secuilpun terbayang
Perasaan ini seperti pisau yang berkarat
Diasah pun tak mempan pikirku
Karena aku terlalu lama untuk menunggu
Dan satu kata terukir di nuraniku
Kau hanya harapan semu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar